7/25/2019

Menikmati Kolam Pemandian Ie Suum Blang Ubue

Foto : seorang tim Beulangongtanoh sedang menikmati suasana sana di pemandian ie suum (air panas) di Gampong Blang Ubue, Beungga, Kec Tangse, Kab Pidie

Tangse di kenal sebagai daerah dengan pesona alamnya yang indah, masyarakatnya yang ramah, air terjunnya yang begitu mempesona serta berasnya yang terkenal hingga luar daerah. Tidak hanya itu saja, tetapi Tangse juga terkenal dengan gunung berapinya, baik yang masih aktif ataupun tidak, seperti gunung berapi Beungga salah satunya. Tidak mengherankan bahwa ternyata wilayah Kecamatan Tangse terdapat Ie Suum (air panas).

Seperti salah satu kolam pemandian Ie Suum yang terdapat di daerah Beungga, kira-kira 1 jam perjalanan dari Sigli. Kolam Ie suum ini terdapat tepat di sisi aliran sungai, sementara untuk mencapai ke lokasi tersebut, kita diharuskan menyebrang sungai dengan kondisi bebatuan yang licin. Sungai ini memiliki aliran deras jika wilayah Beungga di landa hujan.

Foto : tim Beulangongtanoh sedang menikmati suasana sana di pemandian ie suum (air panas) di Gampong Blang Ubue, Beungga, Kec Tangse, Kab Pidie 

Setelah mengetahui informasi tersebut,  tepatnya hari Selasa 27 desember 2018 kami Tim Beulangong Tanoh melakukan perjalanan dari Sigli ke Beungga. Kira-kira waktu yang di tempuh untuk sampai ke lokasi tujuan lebih kurang satu jam lamanya. Hal ini karena kondisi jalannya yang kecil dan juga terdapat lubang di beberapa tempat sehingga kami harus berhati-hati.

Hari itu cuasa sangat bersahabat, matahari yang tidak begitu panas menjadikan kami sangat bersemangat. Selain itu, kami juga di dukung dengan kondisi jalan yang tampak lenggang di karenakan pada saat kami pergi bukan pada hari liburan. Setelah menempuh perjalanan yang santai akhirnya kami pun sampai di persimpangan, salah tunya mengarah ke Tangse dan satu  lagi menuju ke arah sungai. Itulah jalan yang kami pilih, yaitu jalan menuju sungai.

Foto : tim Beulangongtanoh sedang menyebrang sungai untuk pulang dari pemandian ie suum (air panas) di Gampong Blang Ubue, Beungga, Kec Tangse, Kab Pidie 

Terdapat sebuah papan informasi yang menerangkan letak Ie Suum tersebut. Jalan yang kami lalui tidak lagi jalan beraspal, hanya batu-batu sungai yang menjadi badan jalan. Setelah sampai di penghujung jalan kami memakirkan motor agak jauh dari tepian sungai, karena mungkin saja hal-hal seperti meluapnya sungai karena hujan deras bisa saja tiba-tiba terjadi apalagi cuaca pada hari itu begitu mendung.

Tantangan yang harus kami lalui kali ini melewati aliran sungai yang deras di tambah dengan beberapa teman kami yang tidak bisa berenang menjadi ketakutan tersendiri. Kedalaman sungai kira-kira selutut orang dewasa, dikarenakan semua sigap kamipun bisa mengatasinya dan sampai ke seberang dengan selamat.

Foto : tim Beulangongtanoh sedang menikmati suasana sana di pemandian ie suum (air panas) di Gampong Blang Ubue, Beungga, Kec Tangse, Kab Pidie 

Terdapat sebuah balai (Jambo) disisi kanan kolam Ie Suum. Balai tersebut di sediakan kepada pengunjung yang ingin shalat atau sekedar beristirahat. Kolam Ie Suum sendiri tidak begitu dalam hanya sepinggang orang dewasa. Kolamnya berbentuk persegi panjang dikelilingi bebatuan yang tersusun rapi. Setelah mengabadikan beberapa momen kamipun tidak sabar untuk segera mandi. Setelah semuanya siap-siap dan berganti pakaian akhirnya kami menikmati spa ala Beungga ini dengan santai sambil bercengkrama. Setelah berendam dan menikmati suasana alam yang begitu teduh, tidak terasa waktu sudah siang dan kami pun bergegas untuk kembali pulang.

Itulah sedikit pengalaman kami dari tim Beulangong Tanoh saat mengunjungi objek wisata Ie Suum yang ada di Beungga, kec. Tangse, Kab. Pidie. Dan kami selalu mengharapkan kepada pengunjung yang datang ke lokasi wisata untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan. Kami juga berharap kepada pemerintah Kab. Pidie untuk selalu berperan aktif dan mendukung tempat-tempat wisata yang ada di Kab. Pidie supaya menjadi lebih terkenal hingga luar daerah, sehingga banyak pengunjung yang tertarik datang ke Kab. Pidie.(zk)

Foto : tim Beulangongtanoh sedang menyebrang sungai untuk pulang dari pemandian ie suum (air panas) di Gampong Blang Ubue, Beungga, Kec Tangse, Kab Pidie
Read More

7/05/2019

Rumoh Aceh Raya Lamkuta Unoe

Foto : Rumoh Aceh Raya Unoe, Kec Glumpang Baro, Kab Pidie

Tanggal 18 Maret 2018, tim Beulangongtanoh kembali melakukan ekspedisi menapaki jejak sejarah Pidie. Kali ini tim menuju arah timur kota Sigli, tepatnya Gampong Unoe, sebuah Gampong yang berada di Kecamatan Kembang Tanjong Kabupaten Pidie

Untuk menuju Gampong Unoe, tim menempuh perjalanan lebih kurang 15 km dari kota Sigli. Sampai disana kami menanyakan sebuah Rumoh Aceh besar pada seorang warga yang sedang duduk di warung kopi. Umurnya kira-kira 28 tahunan. Dengan senang hati beliau langsung menunjukkan jalan ke rumah tersebut.

Foto : Rumoh Aceh Raya Unoe tampak dari samping kanan 

Rumoh Aceh yang memiliki 24 tiang tersebut sekarang sudah tertutup dengan rumah warga lainnya. Masyarakat di Gampong Unoe menyebut Rumoh Aceh tersebut sebagai Rumoh Raya Lamkuta. Saat sampai di Rumoh Aceh tersebut kami disambut sangat baiak oleh pemilik rumah, T. Sulaiman namanya. Umurnya sudah 70 tahun. Beliau mempersilahkan kami untuk duduk di sebuah balai (Bale Rongsari) yang ada di bawah Rumoh Aceh. Setelah istirahat sejenak kami langsung menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan ke Rumoh Aceh Unoe tersebut.


Mendengar penjeasan kamu, T. Sulaiman langung menjelaskan sedikit tentang Rumoh Aceh Raya Unoe yang saat ini ditempati beliau dan keluarga. Pemilik dari Rumoh Aceh Unoe ini ialah Teuku Badai. Menurut penjelasan yang kami dapatkan dari T Sulaiman, T Badai tersebut mempunyai hubungan darah dengan Tgk Syik Trueng Campli dan Tgk Syik di Palong (Riwat).

Foto : ukiran pada Rumoh Aceh Raya Unoe, Kec Glumpong Baro, Kab Pidie 

T. Badai adalah seorang Uleebalang Unoe yang bergelar Meugoe Unoe. Gelar Meugoe Unoe sendiri merupakan gelar yang diberikan oleh Kesultanan Aceh pada masa Sultan Iskandar Muda (1607-1636). Mugoe diartikan sebagai membajak sawah, maksudnya pada saat itu tugas untuk mengawasi proses pembajakan sawah di seluruh wilayah Unoe ditugaskan kepada Uleebalang Unoe.

Kita kembali ke Rumoh Aceh. Rumoh Aceh peninggalan dari Meugoe Unoe tersebut hingga sekarang masih berdiri kokoh. Diperkirakan umur Rumoh Aceh tersebut telah berusia  200 tahun lebih. Rumoh Aceh Unoe memiliki tiang penyangga bejumlah 24 tiang. Setiap tiang berdiameter 30 mm. Rumoh Aceh Unoe juga mempunya Njong (Seuramoe Miyub). Pada dinding-dinding rumah terdapat tulisan kaligrafi dan bebagai ukiran lainnya yang menyelimuti hampir seluruh bagian.

Foto : ukiran pada Rumoh Aceh Raya Unoe, Kec Glumpong Baro, Kab Pidie 

T. Sulaiman juga menjelaskan, dulunya di Lamkuta juga terdapat sebuah Rumoh Santeut Unoe yang terdapat di belakang Rumoh Aceh, tetapi Rumoh Santeut tersebut telah dpindahkan dan sekarang berada di Meugit, Ujong Rimba. Kenapa bisa disana? Beliau kembali menjelaskan, bahwa saat anak T. Badai menikah dengan seorang anak Uleebalang Aron beliau membawa Rumoh Santeut tersebut ke Meugit.

Rumoh Santeut Unoe kondisinya sampai sekarang masih berdiri kokoh dengan tiang-tiang penyangganya yang juga berjumlah 24 tiang. Hanya saja, Rumoh Santeut tersebut sekarang sudah tidak berpenghuni. Hanya orang yang menjaganya setiap minggu datang untuk membersihkan Rumoh Santeut tersebut.(zk)


Foto : Rumoh Santeut Unoe di Meugit, Ujong Rimba, Kec Mutiara Timur, Kab Pidie

Sumber :
Mohammad Said, Aceh Sepanjang Abad jilid I, 1961
T. Sulaiman ahli waris Rumoh Aceh Raya Unoe
Read More