4/05/2022

Syaikh Muhammad bin Syaikh Khatib Al-Langien Asyi

Foto : Makam Syaikh Muhammad bin Syaikh Khatib Al-Langien Asyi di Gampong Dayah Langien, Mukim Langien, Kecamatan Bandar Baru, Pidie Jaya.


Syeikh Muhammad bin Khatib Al-Langien atau yang lebih di kenal dengan nama Teungku Ahmad Khatib Langien merupakan salah satu tokoh ulama kharismatik Aceh. Beliau juga seorang murid dari Syeikh Muhammad Ali. Sejarah mencatat bahwa Muhammad Ali adalah murid Syeikh Muhammad As’ad yang menerima tarekat syatariah dari beliau. Tariqat ini merupakan tareqat yang sudah lazim di temukan di pantai timur yang sangatlah besar pengaruhnya, beberapa penganut tarekat ini masih di jumpai hingga saat ini.


Teungku Ahmad Khatib Langien juga seorang pengarang kitab yang handal. Salah satu karya beliau yang masih di baca sampai sekarang dan sudah tersebar di tingkat Asia tenggara  adalah “Dawaul Qulub”, yang diselesaikan pada tahun jiim, hari sabtu bulan Rabiul Akhir, atau sekitar tahun 1237 H/1821 M, pada masa pemerintahan Sultan Husen Alaidin Jauhar Alam syah (1209-1238 H, 1795-1823 M).


Kitab “Dawaul Qulub” dapat di terjemahkan berarti obat segala hati dari segala aib. Dari segi kandungannya secara keseluruhan banyak persamaan dengan Hidayatus Salikin karya Syeikh Abdus Samad Palembang, dan Dawaul Qulub menjadi kitab ke tujuh dalam Kitab Jam’u Jawami’il Mushannifat atau yang di kenal dengan nama kitab lapan.


Jika diperhatikan tahun penyelesaian kitab yang di karang pada tahun 1237 H/1821 M, dapat di simpulkan bahwa Teungku Ahmad Khatib Langien hidup di masa yang sama dengan Syeikh Abdullah Asyi yang merupakan pengarang kitab Syifaul Qulub yang di selesaikan tahun 1225 H/1810 M.


Adapun karya lain milik Tengku Ahmad khatib Langien adalah Asrarud Din Lil Ahlil Yaqin yang telah dicetak berkali-kali bersamaan dengan kitab Miftahul Jannah karya Syeikh Muhammad Taiyib bin Mas’ud al-Banjar di antaranya cetakan Matba’ah al-Miriyah Makkah tahun 1321 H/1903 M.


Dalam kitab lapan terdapat beberapa kitab yang telah di himpun dan di satukan oleh Syeikh Ismail bin Abdul Mutthalib Al-Asyi, di antaranya:


  1. Hidayatul Awan karya Syeikh Jalaluddin bin Kamaluddin Asyi, Faraidh al-Quran tanpa pengarang.
  2. Kasyiful Kiram karya Syeikh Muhammad Zain bin Jalaluddin Asyi, Talkhisul Falah karya Syeikh Muhammad Zain bin Jalaluddin Asyi 
  3. Syifaul Qulub karya Arif Billah Syeikh Abdullah Baid Asyi, Mawaizhul Badi’ah karya Syeikh    Abdur Rauf Fansuri As-singkily.
  4. Dawaul Qulub karya Syeikh Muhammad bin Syeikh Khatib Langien Asyi, I’lamul Muttaqin karya Syeikh Jamaluddin bin Syeikh Abdullah Asyi.


Inilah sejarah singkat Syaikh Muhammad bin Syaikh Khatib Al-Langien yang menggambarkan Ulama Aceh dulu begitu produktif serta memberi konstribusi yang amat sangat berarti bagi pemikiran keislaman di Aceh. Kita berharap agar masyarakat pada umumnya, terutama Pemeritah Kabupaten (Pemkab) untuk mengapresiasi karya-karya para ulama Aceh masa lalu dan masa sekarang.(an)


Read More