Hubungan Teungku Lam Alieng Dan Mukim Kunyet
Foto : Komplek makam Teungku Lam Alieng beserta beberapa pengikutnya di jalan lintas Padang Tiji-Reubee, Mukim Peudaya, Kecamatan Padang Tiji. Dahulu para pendatang membuka kebun baru, ketika sedang membersihkan lahan mereka menemukan inoeng kunyet (induk kunyet) sebesar guci (drum 200liter) di Gampong Dayah Tanoh oleh karena penemuan tersebut menjadikan nama daerah dengan sebutan Kunyet. Hutan dalam wilayah Mukim Kunyet saat itu sangat lebat merupakan kawasan binatang buas seperti harimau. Akibat pembukaan lahan untuk pemukiman dan perkebunan, harimau turun ke perkampungan dan memangsa ternak kerbau, sapi dan kambing milik masyarakat Mukim Kunyet. Pengelolaan sumber daya alam saat itu berada di bawah penguasaan dan pengawasan mukim. Masa Belanda hingga Indonesia Merdeka Pada masa pertama kali Tengku Nyak Raja menjabat sebagai Ulee Balang. Kala itu penduduk Mukim Kunyet masih sedikit yang tersebar di 15 gampong, mata pencaharian penduduk pada pertanian padi sawah, ter...