5/19/2017

Benteng Kuta Asan

Banyak yang tidak menduga di Pidie terdapat sebuah benteng pertahanan terbesar pada masa kesultanan kerajaan aceh Darussalam pada masa lalu,itu terbukti dengan terdapatnya sebuah bangunan tua yang berbentuk benteng pertahanan di gampong lampoh lada kecamatan pidie,kabupaten pidie.



Bangunan yang berbentuk persegi serta terdapat meriam sisa peninggalan bangsa portugis tersebut kini kondisinya sangat memperihatinkan,selain bangunan yang banyak di tumbuhi semak belukar di sampingnya,serta bangunan yang tidak terawat menjadikan bangunan tersebut seperti tidak berpenghuni,padahal di atasnya terdapat sebuah rumah yang telah di bangun dan di jadikan sebagai Mess,atau yang lebih dikenal sebagai “Mess kupaleh”.

Bangunan yang dulunya sebagai benteng pertahanan aceh ini ternyata mempunyai kisah yang sangat heroik pada masa perang dulu,itu terbukti dengan di temukannya sejarah di mana benteng inilah yang menjadi saksi bisu saat belanda menyerang pasukan Teuku Pakeh Dalam,saat itu pada tahun 1873 kapal belanda tiba di pidie dan tepatnya di kuala pidie yang sekarang sudah beralih fungsi menjadi taman santai sore warga kota sigli.

Satu skuadron kapal belanda langsung memuntahkan meriam ke rumah-rumah penduduk,hal tersebut membuat warga kocar-kacir menyelamatkan diri,benteng kuta asan yang sangat jauh dari pantaipun mampu di jangkau oleh meriam-meriam belanda hingga mengalami kerusakan,itu terlihat dari bangunan yang berada di samping benteng yang hancur di terjang meriam-meriam belanda.





(Benteng Kuta Asan),"picture khalid muttaqin".

Peranan prajurit-prajurit di pidie yang dipimpin oleh Teuku Pakeh Dalam cukup merepotkan belanda saat menyerang aceh yang ke dua kalinya pada masa itu,setelah gagal pada agresi militer pertama,pertempuran terbukapun tidak dapat di hindarkan,dengan banyaknya korban dari pihak pasukan belanda.

Pertempuran yang berlangsung hingga  satu hari tersebut belanda akhirnya menyimpulkan tidak bisa merebut kuala pidie dan benteng kuta asan,sehingga mereka kembali ke kuta radja (banda aceh) dengan sia-sia

Baca Juga:


1 komentar

Gerbang utama benteng letaknya disebelah utara pintu masuk (gerbang) stadiun saat ini. Disisi kiri dan kanan gerbang, ada gundukan tanah seperti bukit buatan yg meninggi sekitar 3-4 meteran memanjang kearah timur dan barat stadiun. Didalam gerbang utama benteng ada nisan2 serdadu/petinggi belanda yang tidak terurus. Akhir 90an masih bisa disaksikan kekokohan benteng kuta asan tsb, sebelum akhirnya stadiun di rombak dan dihilangkan nilai2 sejarah yang sudah beratus tahun keberadaanya. Karena apa, karena sejarah tidak ada nilai jualnya, tidak ada untungnya bagi mereka2 yang tidak mau tau akan warisan endatu.


EmoticonEmoticon