6/27/2017

Teut Budee Trieng Khas Pidie


foto: sejumlah warga sedang menonton Teut Karbet di Gampong Are 


Ada suatu tradisi unik yang masih bertahan sampai sekarang dalam kehidupan masyarakat Pidie. Tradisi ini telah ada sejak lama yang di wariskan secara turun temurun. Sebuah kegiatan yang berlangsung semalam suntuk dalam rangka menyambut hari Raya Idul Fitri. Ya, Teut Karbet (bakar Karbit) namanya, sebuah tradisi yang terus ada dan tetap menjadi viral untuk masyarakat Aceh khususnya.
Namun, sempat menghilang selama lebih kurang 32 tahun lamanya saat Aceh dilanda konflik berkepanjangan yang terus merenggut korban jiwa. suara yang menggelegar seakan menandingi dentuman  ledakan bom  dan bisa mencapai radius 10 km. Makanya tidak heran saat konflik terjadi di Aceh dulu dilarang semua kegiatan yang membuat warga tidak nyaman. Tapi semuanya berubah setelah perjanjian damai antara pemerintah RI dan GAM, meriam-meriam tersebut kembali eksis setiap perayaan lebaran Idul Fitri.


foto: warga sedang mengisi amunisi karbit di Klibeut
foto: anak-anak sedang Teut Budee Trieng
Berlokasi di sepanjang jalur Krueng (sungai) Baro yang membelah 2 kecamatan, yaitu Kecamatan Pidie dan Kecamatan Indrajaya. Dimulai dari Gampong Paloh hingga Keude Garot sahut menyahut suara ledakan terus bergema. Banyak anak-anak hingga orang dewasa ikut ambil bagian dalam memeriahkan malam Lebaran. Tidak heran kenapa lalu lintas selalu macet saat kita melintasi wilayah tersebut.

Tidak diketahui jelas asal muasal sejarah Teut Karbet ini, tetapi menurut pengakuan warga sekitar, kegiatan Teut Karbet di malam lebaran  telah berlangsung secara turun temurun dari generasi ke generasi. Bahkan setiap warga dibeberapa gampong dalam kawasan Krueng Baro sangat antusias menyambut kegiatan tersebut. Itu bisa kita lihat dengan kompaknya para pemuda di setiap kampung dari awal pelaksanaan hingga akhir kegiatan, bahkan untuk mendukung acara tersebut warga dengan suka rela memberi dana seikhlas mungkin.

Peralatan seperti drum yang sudah di gabungkan dan di las serta air dan pastinya karbit yang dijadikan sebagai mesiu sudah di persiapkan sebelumnya. Itulah salah satu tradisi unik yang ada di Kabupaten Pidie. Setiap acara atau kegiatan pastilah ada pro dan kontra, ada baik dan buruknya, tapi kita sebagai masyarakat Pidie khusunya dan aceh pada umumnya sama-sama mendukung kelestarian budaya tersebut agar tradisi seperti ini bisa selalu eksis sampai kapanpun.

Baca Juga:



EmoticonEmoticon