7/17/2017

Kue unik asli Kembang Tanjong

foto Ade ie leubeu yang di jual di pasar Kembang Tanjong


Aceh merupakan wilayah yang memiliki banyak Suku dan Bahasa, tidak terkecuali sejarah yang mendunia, yakni peperangan mempertahankan tanah Endatoe dari tangan bangsa penjajah, serta peristiwa Tsunami 2004 silam yang memakan banyak korban jiwa.

Sejarah tentang Aceh sangatlah luas,butuh kesabaran dan keyakinan untuk mengkajinya lebih dalam,sejarah Aceh sendiri meliputi dari berbagai segi, yakni sejarah Aceh melawan penjajahan, peristiwa Tsunami, serta  Kulinernya.

Sedikit menjelaskan tentang sebuah Kuliner Aceh yang sangat unik dan masih bertahan sampai sekarang, walaupun kita ketahui sendiri Kuliner Aceh sangatlah banyak dan bervariasi sesuai dengan daerahnya tersendiri, itu tidak terlepas dengan banyaknya Suku yang ada di Aceh.

Kembang Tanjong yang mempunyai julukan the flower city sebuah nama Kecamatan yang berada dalam Kabupaten Pidie, daerah yang banyak menyimpan berbagai macam kuliner khas yang unik dan salah satunya adee ie leubeu, bentuknya yang sangat kecil dengan ciri khas berwarna kuning telur ini merupakan hasil racikan dari tangan para perempuan-perempuan di beberapa Gampong seputaran keude ie leubeu.

Kue unik yang sudah ada sejak 90 an ini masih eksis sampai sekarang, salah satu Gampong yang membuat kue adee tersebut adalah Gampong Krueng Dhoe, hampir semua masyarakat di Gampong tersebut memproduksi adee ie leubeu ini, adee ie leubeu sendiri terbuat dari tepung beras putih, gula pasir, telur, dan kelapa masak serta yang tidak boleh ketinggalan pewarna makanan, pastinya tanpa bahan pengawet makanya hanya bisa bertahan selama 2 hari.

Menurut penuturan ibu Herawati, pembuat ade ie leubeu, kue adee banyak terjual pada bulan puasa, sedangkan pada hari biasa hanya sedikit yang terjual, dan banyak masyarakat dari luar daerah yang memesan langsung ke rumah,selain pastinya yang di jual langsung pada warkop di seputaran Kembang Tanjong.

Masih menurut penuturan ibu Herawati, selama bulan puasa penjualan kue adee mengalami peningkatan dari hari biasa, misalkan pada hari biasa dapat terjual 20 hingga 25 kap, sedangkan pada bulan puasa penjualan bisa mencapai 50 kap perhari, dengan harga yang sangat bersahabat pastinya.

Adee ie leubeu akan terasa lebih maknyus di kombinasikan dengan pulot teutot alias pulut panggang, karena akan menambah rasa selain rasa adee itu sendiri sehingga membuat yang makan akan ketagihan, selain di pasarkan secara tradisional kuliner adee ie leubeu ini telah di kirim ke Seluruh Aceh hingga ke Mancanegara, seperti ke Malaysia, Singapura, hingga ke Swedia.

 foto ade ie leubeu di kombinasikan dengan kupi weng dan bulukat

Hendaknya dengan perhatian lebih dari pemerhati Kebudayaan, Tokoh setempat dan Pemerintah Kabupaten, kita mengharapkan agar kue adee ie leubeu lebih giat untuk di promosikan pada acara-acara pameran baik di dalam maupun di luar daerah, supaya masyarakat di daerah lain tidak hanya saja mengetahui Aceh dengan sejarah heroiknya, tapi juga mengetahui kuliner-kuliner khas Aceh yang sangat enak dan lezat.

Baca Juga:



EmoticonEmoticon