3/05/2018

Komplek Makam Keluarga Sultan Iskandar Muda Di Pangwa Kecamatan Trienggadeng, Pijay

 Foto: Makam Teuku Panglima Prang Syik Nyak Dhan bin Teuku Bintara Ratnawangsa

Senin 15 Januari 2017, kami tim Beulangongtanoh mengunjungi sebuah komplek makam di mukim Pangwa, Kecamatan Trienggadeng, Pidie Jaya. Mukim Pangwa ini hanya berjarak sekitar 40 KM dari Sigli. Saat dalam perjalanan kami acap kali bercakap-cakap diatas sepeda motor hingga tidak terasa kami sampai di tujuan. Meskipun panas matahari sangat terasa siang itu tak menjadi halangan bagi kami.
Sesampainya di sana kami melihat-lihat keadan sekitar komplek makam keluarga Sultan Iskandar Muda tersebut. Komplek makam yang terletak tepat di belakang Masjid Quba Pangwa ini tidak seperti komplek pemakaman Raja. Umumnya makam dari keluarga kerajaan pada masa lalu tampak begitu megah. Namun berbeda dengan komplek makam tersebut yang hanya tampak batu nisan marmer biasa dihiasi tulisan yang di tulis di pagar.

Mengingat waktu sudah dzuhur kamipun melaksankan shalat zuhur di masjid tersebut. Setelah selesai shalat kami kembali melihat kondisi komplek makam. Hal pertama yang kami lakukan adalah membersihkan makam yang telah banyak tumbuh semak belukar hingga tampak seperti tidak terawat. Makam yang dipagari dengan jeruji besi ini terdapat dua buah makam di dalamnya. Makam yang terletak paling sudut barat di belakang masjid ialah makam dari keluarga Sultan Iskandar Muda (1607-1636).


  Foto: Tim @beulangongtanoh sedang membersihkan makam dari keluarga Sultan Iskandar Muda (1607-1636)

Pada batu nisan pertama tertulis makam Teuku Panglima Prang Syik Nyak Dhan bin Teuku Bintara Ratnawangsa adik dari ibu Sultan Iskandar Muda. Sedangkan pada nisan yang kedua tertulis makam Panglima Prang Gelanggang bin Teuku Nyak Dhan. Beliau tidak lain adalah keponakan dari Sultan Iskandar Muda.

Setelah membersihkan makam, kami menjumpai Tgk Imum Masjid Quba Tgk Abdullah (60). Beliau menjelaskan bahwa makam keluarga Sultan Iskandar Muda ini dulunya tidak diketahui oleh warga. Setelah penggiat sejarah datang dan menjelaskan masyarakat mengetahuinya barulah mereka mengetahuinya. Pada tahun 2016 setelah Gempa Pidie Jaya beliau menjelaskan pernah datang cucu dari Sultan Muhammad Daud Syah yaitu Teungku Putroe Safiatuddin Cahya Alam ke Masjid Quba untuk berziarah kemakam keluarganya.

Sudah sepatutnya pemerintah Kabupaten Pidie Jaya lebih memperhatikan dalam hal menjaga dan merawat situs-situs sejarah seperti ini. Apa lagi sejarah mencatat pada masa Kerajaan Aceh Darusslam yang di pimpin oleh Sultan Iskandar Muda (1607-1636) negeri Meureudu di angkat oleh Sultan sebagai negeri di bawah Kerajaan Aceh langsung serta menjadikan Negeri Meureudu sebagai lumbung pangan untuk Kerajaan Aceh Darussalam.


    Foto: Tim @beulangongtanoh setelah membersihkan makam dari keluarga Sultan Iskandar Muda (1607-1636)

Baca Juga:



EmoticonEmoticon