3/05/2019

Rumoh Aceh Peninggalan Bentara Sama Indra Mukim VIII


Foto : Rumoh Aceh peninggalan Bentara Sama Indra Mukim VIII

Tanggal 1 februari lalu, tim Beulangongtanoh mengunjungi salah satu situs budaya yang di Kecamatan Indrajaya, tepatnya di Gampong Teungkop Cut. Situs tersebut adalah Rumoh Aceh peninggalan dari Bentara Sama Indra Mukim VIII di masa Kesultanan Aceh Darussalam.

Sesampai di Gampong Teungkop Cut, tim Beulangongtanoh mejumpai Pak Geusyik setempat untuk meminta izin dan sekalian mengajak beliau sebagai penunjuk jalan ke lokasi. Selanjutnya tim dan Pak Geusyik beserta petuha gampong langsung menuju ke lokasi Rumoh Aceh itu berada.



Foto : Rumoh Aceh Bentara Sama Indra Mukim VIII tampak dari samping 

Lokasinya berada tepat di tengah hutan Gampong Teungkop Cut. Masyarakat sekitar menyebutnya Lamkuta. Perjalanan sedikit mengalami hambatan disebabkkan jalan tertutup dengan semak belukar. Selain itu, tim dan juga para petuha gampong harus melawati genangan air yang dalam dengan cara membuat jembatan darurat. Setelah melewati itu semua, barulah sampai di Rumoh Aceh yang dituju.

Dari penjelasan Pak Geusyik Muzakkir (40), Rumoh Aceh yang terdapat di Lamkuta tersebut telah berumur lebih kurang 150 tahun. Awalnya di Lamkuta tersebut terdapat tiga banunan Rumoh Aceh dan satu Bale Rongsari yang digunakan untuk melakukan rapat. Namun sekarang hanya tersisa satu Rumoh Aceh yaitu milik bentara Sama Indra, kondisinya pun sekarang sangat memprihatinkan.



Foto ukiran pada tiang Rumoh Aceh Bentara Sama Indra Mukim VIII   

Rumoh Aceh yang memanjang dari timur ke barat ini memiliki 24 tiang (Tameh), berdiameter lebih kurang 30 cm, serta pada bagian tiang dan dindingnya terdapat ukiran-ukiran yang indah, seperti ukiran Taloe Puta, Bungong Awan, dan masih banyak ukiran-ukiran lainnya.

Sangat disayangkan, Rumoh Aceh tersebut tidak terawat dan bahkan bisa dikatakan dibiarkan begitu saja. Kondisinya sangat kotor, dinding disisi timur dan barat sudah tidak ada lagi sehingga menjadikan Rumoh Aceh tersebut memang sudah lama ditinggalkan begitu saja. Kondisinya semakin diperparah dengan lantai yang sudah lapuk dan sudah berlubang di mana-mana. Hal ini membuat kita saat berjalan haruslah dengan sangat berhati-hati.



foto : tempat tidur tua di dalam Rumoh Aceh Bentara Sama Indra

 Mukim VIII
Dalam sejarahnya di masa lalu, Rumoh Aceh di Lamkuta ini juga digunakan sebagai benteng pertahanan. Itu bisa dilihat dengan tumbuhnya pohon bambu yang menutupi hutan Lamkuta. Selain itu, ketika Aceh dalam keadaan darurat militer, Rumoh Aceh Bentara Sama Indra ini pernah digunakan sebagai tempat diadakannya rapat aceh merdeka (AM) sebanyak dua kali yang dipimin oleh Hasan Tiro.
 Itulah sedikit penjelasan tentang Rumoh Aceh Bentara Sama Indra Mukim VIII. Sudah selayaknya semua kalangan untuk merawat dan peduli akan sejarah bangsanya sendiri, bangsa yang begitu gagah dan pantang menyerah ketika melawan penjajah. Bagaimana kita mengaguminya tetapi dalam kehidupan sehari-hari tidak menjaga serta merawat warisan yang telah ditinggalkan oleh Endatoe terdahulu.(zk)
 
 foto : ukiran pada salah satu sudut Rumoh Aceh Bentara Sama Indra
Mukim VIII

foto : pasak pada pintu depan Rumoh Aceh Bentara Sama Indra Mukim VIII

Baca Juga:



EmoticonEmoticon