1/25/2021

Lhok Seumani Waduk Peninggalan Kolonial

Foto : Waduk Lhok Seumani sebagian tanggulnya dibuat dengan batu tersusun, Gampong Alue Lada, Kec Batee, Kab Pidie
 
 
Lhok Seumani merupakan sebuah waduk yang terletak di pedalam Pidie, tepatnya di Gampong Alue Lada, Kecamatan Batee, Kabupaten Pidie. Waduk ini berada dalam cekungan kebun warga yangdibangun pada masa pemerintahan Kolonial Hindia-Belanda.

Akses menuju waduk ini melalui pasar Grong grong masuk ke jalan Grong grong-Batee hingga melewati pasar Batee sampai ke Desa Alue Lada, dari jalan desa menuju waduk berjarak 1.5 km dengan kondisi jalan tanah bebatuan.


Dahulunya waduk di fungsikan sebagai sumber air PDAM Kota Sigli, Pasalnya waduk Lhok Seumani memiliki debit air yang besar, jernih dan terbilang lebih dekat dengan kota dibandingkan wilayah Keumala.


Saat ini waduk Lhok Seumani sudah tidak berfungsi semenjak tahun 1998, karena debit air sudah mengecil sehingga menyebabkan sekeliling waduk menjadi tandus dan banyak pepohonan yang ditebang untuk dijadikan lahan perkebunan warga.

 

 

Foto : Pipa air yang dulunya sebagai saluran air ke tempat penampungan kondisnya sekarang terbengkalai, Gampong Alue Lada, Kec Batee, Kab Pidie


Kondisi waduk sekarang hanya bisa untuk mengairi sawah yang ada di sekitarnya saja itupun jika debit airnya besar akibat curah hujan yang tinggi, tampak air sudah menguning dan keruh bahkan berlumut mungkin karena waduk tersebut tidak ada aliran sungai seperti bendungan pada umumnya.


Sebagian masyarakat yang hobi memancing baik dari warga sekitar atau berasal dari daerah lain menjadikan waduk ini tempat memancing.


Waduk ini memiliki keunikan yaitu berupa tanggul berstruktur batu tersusun rapi seperti turab memanjang dari utara ke selatan sepanjang 50 meter.


Keindahan waduk hanya tinggal kenangan sudah tak seindah dulu, terdapat banyak bangunan disekitarnya terbengkalai. Selain berfungsi sebagai waduk, lokasi ini bisa dijadikan sebagai destinasi wisata melihat kondisi waduk yang di apit oleh perbukitan dan persawahan sehingga menciptakan panorama alam nan indah.


Sudah sepatutnya pemerintah setempat menjaga aset-aset seperti ini untuk di jaga dan di aktifkan kembali seperti semula. Hal ini bisa menjadi alternatif untuk mengairi sawah di wilayah itu. Apalagi sekarang Kabupaten Pidie kekurangan air saat musim tanam tiba.(fh)




Baca Juga:



EmoticonEmoticon